Ketika membahas acara pernikahan, pastinya kebanyakan orang akan langsung berpikir tentang kelengkapan dekorasi, catering, dan venue. Akan tetapi, susunan acara akad nikah juga tidak kalah penting dalam kelancaran proses pernikahan. Lantas, apa saja susunan yang wajib ada di akad nikah? Simak di sini!
Table of Contents
ToggleMengapa Akad Nikah Membutuhkan Susunan Acara?
Hal tersebut karena umumnya proses akad dan resepsi akan berlangsung secara urut. Oleh sebab itu, agar proses pernikahan lancar, susunan acara tersebut sangat penting agar dapat mengatur semua elemen. Ini juga bertujuan untuk meminimalisir kesalahan saat acara sedang berlangsung.
Panduan dan Susunan Acara Akad Nikah
Akad nikah adalah upacara keagamaan yang bertujuan untuk menyatukan kedua mempelai pengantin secara sah. Secara umum, akad nikah akan berlangsung sakral. Berikut panduan untuk menyusun acara akad pernikahan yang benar sesuai kaidah Islam:
1. Final Checking
Keluarga besar berfungsi sebagai saksi pernikahan. Karena itu, sebelum acara mulai, kedua keluarga calon pengantin harus sudah berada di tempat akad. Sehingga, acara akad dapat segera dimulai.
2. Pembukaan Oleh MC
Pada dasarnya, pembukaan akad nikah akan dipandu oleh MC (Master of Ceremony) atau pembawa acara. Acara akan diawali dengan salam pembuka, bacaan basmalah, dan surah Al-Fatihah yang dipimpin oleh MC.
Selain itu, MC juga bertugas untuk menyebutkan nama pihak keluarga yang menyelenggarakan acara akad. Serta menyebutkan nama kedua mempelai pengantin.
3. Pembacaan Al-Qur’an
Pada susunan acara akad nikah umat muslim, kamu wajib menyertakan pembacaan kitab suci Al-Qur’an. Kegiatan ini bisa kamu lakukan setelah pembukaan acara. Secara umum, keluarga mempelai pengantin akan mengundang ahli Al-Qur’an yang mampu membaca dengan suara indah dan merdu.
Seseorang yang melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut diharapkan dapat menyentuh hati para hadirin. Oleh sebab itu, pastikan kamu mengundangkan orang mahir membaca Al-Qur’an, seperti seperti ustad, kyai, dan lain sebagainya.
Pada pembacaan Al-Qur’an ini, umumnya akan menggunakan surat-surat yang memiliki kaitan erat dengan pernikahan, misalnya seperti Surat At Tahrim ayat 6 dan Surat Ar Rum ayat 21.
4. Sambutan Mempelai Pria
Inilah momen penerimaan dan sambutan dari pihak calon mempelai pria. Biasanya, pihak pria akan datang dengan berbagai seserahan untuk calon mempelai wanita. Setelah itu, acara akan berlanjut pada pemberian sambutan.
Bukan hanya mempelai pria saja, pihak mempelai perempuan juga akan memberikan sambutan. Selain itu, pihak perempuan juga akan melakukan penerimaan seserahan sebagai makna positif dari kehadiran mempelai pria.
5. Khutbah Nikah
Khutbah nikah adalah salah satu sunnah dalam agama Islam. Secara umum, khutbah nikah dilakukan oleh petugas dari KUA langsung, yakni penghulu.
Pada proses susunan ini, khutbah nikah memiliki manfaat untuk menjadi bekal bagi kedua mempelai pengantin. Selain itu, hal ini juga berfungsi sebagai pengingat pentingnya rumah tangga. Sehingga kedua mempelai harus menjaga keutuhan pernikahan dengan benar.
6. Ijab Kabul
Ijab kabul adalah acara inti dalam semua persiapan akad nikah. Pada tahapan ini, kedua mempelai pengantin akan duduk di depan meja akad nikah. Terdapat pula para wali dan saksi yang menyaksikan.
Orang tua akan berperan sebagai wali untuk mempelai perempuan dan akan menikahkan putri mereka kepada mempelai pria. Proses ini berlangsung secara sakral, sehingga membuat kedua mempelai sah menjadi suami istri.
Dalam pernikahan umat Islam, saat ijab kabul pada akad nikah berlangsung, maka calon pengantin wanita akan berada pada tempat yang terpisah dari calon pengantin pria. Jadi, ketikan ijab kabul keduanya tidak akan berdampingan sementara waktu.
Oleh sebab itu, kamu harus mempersiapkan tempat khusus untuk mempelai wanita, baik itu sebuah kamar maupun bilik tirai hijab. Pengantin wanita akan menunggu proses ijab kabul selesai, lalu ia bisa keluar untuk menemui pihak pria setelah janji pernikahan sah diucapkan.
7. Doa Nikah
Setelah proses ijab kabul berhasil dilakukan, maka susunan acara akad nikah selanjutnya adalah doa nikah. Kegiatan ini akan melibatkan penghulu sebagai pemimpin doa.
Selain penghulu atau petugas KUA, kamu juga bisa mengundang pemuka agama di daerahmu. Karena ahli agama lebih paham tentang doa-doa nikah setelah ijab kabul, maka kamu dapat memintanya langsung untuk membacakan doa.
8. Proses Tanda Tangan Buku Nikah
Ketika sudah dinyatakan sebagai pasangan suami istri yang sah, kedua mempelai wajib menandatangani berbagai dokumen pernikahan, salah satunya adalah buku nikah.
Momen ini akan menjadikan pernikahan tersebut sah secara agama maupun negara. Dalam proses ini, penghulu yang akan mengarahkan pengantin untuk menandatangani dokumen.
9. Penerimaan Mahar
Mahar merupakan hak mempelai wanita yang diberikan oleh pihak laki-laki yang sudah menikahinya dan mengucapkan kalimat ijab kabul. Secara umum, mahar memiliki nominal uang tertentu, seperangkat alat sholat, dan lain sebagainya. Ini tergantung kesepakatan kedua belah pihak.
Dalam agama Islam, bentuk dan jumlah mahar tidak dibatasi. Karena mahar berfungsi sebagai makna simbolis kewajiban pengantin pria kepada pengantin wanita.
Mahar juga berfungsi sebagai jaminan pihak pengantin wanita, sehingga jika terjadi masalah tertentu pada pernikahan, pihak wanita wajib menggantinya. Misalnya seperti perceraian. Nantinya, mahar nikah akan dicatat pada dokumen pernikahan dan tersimpan dalam KUA.
10. Tukar Cincin
Setelah penyerahan dan penerimaan mahar, kini giliran tukar cincin atau mas kawin. Di mana kedua mempelai pengantin akan saling memakaikan cincin pada jari manis masing-masing pasangan. Momen ini, patut untuk diabadikan karena suasananya yang penuh haru.
11. Nasehat Tentang Pernikahan
Proses satu ini mengharuskan petugas KUA atau penghulu untuk memberikan berbagai nasihat tentang pernikahan kepada kedua mempelai pengantin. Khususnya tentang hak dan kewajiban sebagai suami istri sah.
Dalam susunan acara akad nikah ini, kedua mempelai dituntut untuk memahami petuah-petuah tersebut. Baik yang boleh maupun tidak boleh dilakukan oleh sepasang suami istri.
12. Sungkeman
Proses berikutnya yang harus ada di dalam akad nikah adalah sungkeman. Pada proses ini, kedua mempelai pengantin harus meminta restu kepada orang tua mereka secara bergantian.
Sungkeman adalah salah satu momen yang memiliki suasana penuh haru dan khidmat. Sehingga, tak jarang momen ini membuat pihak orang tua menangis terharu. Karena mereka merasa bangga kepada kedua mempelai pengantin yang akan memulai babak kehidupan baru sebagai pasangan.
13. Penutup
Panduan dan susunan yang terakhir adalah penutup. Secara umum, ahli agama yang hadir atau penghulu akan berperan penting dalam proses penutupan ini. Karena mereka akan membacakan doa penutup.
Selain itu, ketika sesudah membaca doa, biasanya pihak kedua keluarga akan melakukan sesi foto bersama-sama. Baik itu bersama keluarga, teman, maupun tamu undangan lainnya.
Sudah Tahu Susunan Acara Akad Nikah yang Benar?
Itulah ulasan tentang susunan acara akad nikah yang benar. Informasi di atas dapat kamu jadikan sebagai bahan rujukan yang tepat untuk membuat susunan acara. Selain itu, kamu bisa menyewa jasa wedding untuk menentukan tentang komponen acara seperti apa yang kamu inginkan.
Semoga membantu!
Bila kamu ingin mengadakan pernikahanmu di salah satu destinasi wisata yang indah di Indonesia, yaitu Labuan Bajo, kamu bisa hubungi kami sebagai jasa dokumentasi pernikahan di Bajo yaa!
Baca juga: Referensi Tempat Prewedding di Labuan Bajo yang Super Oke